Sejarah
Plantagama merupakan organisasi berbasis ketrampilan sebagai Badan Semi Independen yang dinaungi oleh Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Plantagama terbentuk di Bebeng, Lembah Boyong, Kaliurang, Yogyakarta saat camping keakraban, yang dilatarbelakangi adanya organisasi “Agrika” (kumpulan anak-anak UII, Akprind, dan Pertanian UGM) sekitar tahun 1975. Tepatnya tanggal 23 Maret 1984 barulah Plantagama terwujud, dengan nama dan lambang yang sudah jelas.
Saat itu aktivitasnya masih berkisar pendakian dan camping hingga sekitar 1984-1985. Sedikit demi sedikit organisasi ini mulai mengenalkan misi awalnya, yakni mengaplikasikan ilmu yang telah didapat melalui kegiatan-kegiatan ilmiah di bidang pertanian. Pada tahun 1988 Plantagama mulai mengadakan pendidikan dasar Kemapalaan untuk yang pertama kali, walaupun dengan kepanitian yang seadanya. Pendidikan perdana ini dimaksudkan untuk menyamakan latar belakang anggotanya dalam lingkup kemapalaan. Setelah itu muncul berbagai macam kegiatan yang mampu membawa nama Plantagama dan menghidupkan Plantagama hingga saat ini.
Visi
- Kebersaman dalam keluarga Platagama
- Mengembangkan Sapta Brata Plantagama yaitu Keilmuan, Kecintaalaman, Kemahiran, Kesatriaan, Kepemimpinan, Kekeluargaan, dan Kesetiakawanan.
Misi
Bersama untuk Eksplorasi Potensi Anggota Khusus Plantagama
Tujuan
Tujuan Plantagama adalah untuk mewujudkan keteguhan dan kepeloporan anggota khusus Plantagama, keterpulihan dan kelestarian lingkungan, serta keselarasan nasabah antara manusia dan lingkungannya.
Keanggotaan
Keanggotaan Plantagama ada 3 yaitu :
- Anggota Umum adalah semua mahasiswa Fakultas Pertanian UGM
- Anggota Khusus adalah Anggota Umum yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dengan PPGM (Lulus Latdas PGM (Latihan Dasar Plantagama))
- Anggota Kehormatan adalah orang lain yang ditetapkan dengan PPGM dan Anggota Khusus yang telah mendapat derajat Sarjana.
Kepengurusan
Kepengurusan PLANTAGAMA berakhir di setiap pertengahan tahun, berbeda dengan HMJ-BSI lain di Faperta UGM yang pada umumnya, kepengurusannya berakhir di setiap akhir tahun. Kepengurusan PLANTAGAMA terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum, dan Bidang-bidang yang membawahi divisi-divisi. Tahun 2016 ini merupakan kepengurusan PLANTAGAMA yang ke-32 atau kepengurusan masa bakti 2015/2016. Struktur organisasi PLANTAGAMA tahun ini adalah sebagai berikut.
Struktur Organisasi PLANTAGAMA masa bakti 2015/2016
Program Kerja Unggulan
LATIHAN DASAR (LATDAS) PLANTAGAMA
Latihan Dasar (LATDAS) PLANTAGAMA merupakan kegiatan utama sebagai ujung tombak kaderisasi Anggota Khusus PLANTAGAMA. LATDAS berbentuk serangkaian kegiatan baik kegiatan dalam ruang maupun kegiatan lapangan untuk menanamkan nilai-nilai yang harus dimiliki oleh Anggota Khusus PLANTAGAMA yaitu Saptabrata. Saptabrata berasal dari kata “Sapta” yang artinya tujuh dan “Brata” yang artinya tingkah laku. Saptabrata diartikan sebagai tujuh tingkah laku yang harus dimiliki oleh Anggota Khusus PLANTAGAMA. Untuk menjadi Anggota Khusus, syarat utama adalah memiliki karakter yang tertuang dalam Saptabrata. Itulah mengapa sebelum menjadi Anggota Khusus, harus ikut kegiatan yang bernama LATDAS.
SAPTABRATA PLANTAGAMA:
- Keilmuan
- Kecintaalaman
- Kemahiran
- Kesatriaan
- Kepemimpinan
- Kekeluargaan
- Kesetiakawanan
LATDAS merupakan serangkaian kegiatan baik kegiatan di ruangan maupun kegiatan di lapangan. Kegiatan di ruangan yaitu materi ruang tentang falfasah, keorganisasian, kepecintaalaman, lingkungan, manajemen perjalanan, dan materi yang berhubungan dengan kemahiran di alam bebas. Calon anggota akan diajarkan teori berserta tekniknya. Sedangkan kegiatan di lapangan meliputi simulasi dan pelantikan. Simulasi dilaksanakan setelah seluruh materi ruang disampaikan kepada calon anggota dan dilaksanakan sebelum pelantikan Anggota Khusus. Simulasi memberikan ketrampilan psikomotorik dengan mempraktikkan seluruh materi ruang dengan teknik yang benar secara langsung di lapangan. Simulasi yang dilakukan contohnya adalah navigasi darat, yaitu penentuan arah dan titik lokasi menggunakan kompas dan peta di gunung. Selain itu, calon anggota juga mempraktikkan bagaimana menjadi seorang survivor, manajer perjalanan yang baik, petugas PPGD (pertolongan pertama gawat darurat), seorang atlit, dan lain-lain. Ya, jadi disinilah pendidikan seorang mapala dimulai, yang identik dengan alam, lingkungan, tantangan, fisik, mental, dan tentunya tidak lepas dari kebersamaan. Setelah tahap simulasi usai, tahap pendidikan selanjutnya adalah penerapan secara langsung dengan berbagai studi kasus yang benar-benar terjadi di lapangan. Disinilah ujian bagi para calon anggota untuk bisa mengatasi segala masalah yang terjadi di lapangan. Kegiatan ini yang menjadi tolok ukur apakah calon anggota layak lulus atau tidak. Apabila lulus, maka dia akan dilantik menjadi Anggota Khusus PLANTAGAMA.
Mengapa program ini dijadikan sebagai program unggulan?
- LATDAS merupakan ujung tombak terbentuknya kader-kader mapala yang terlatih, terdidik, serta memiliki karakter Saptabarata sebagai generasi selanjutnya di PLANTAGAMA.
- Beberapa tahun terakhir ini, LATDAS memiliki persiapan yang lama. LATDAS merupakan kegiatan yang dapat dilaksanakan dengan persiapan 1 semester penuh mulai dari Expo HMJ-BSI Faperta UGM di awal penerimaan mahasiswa baru, materi ruang selama beberapa minggu, simulasi selama beberapa hari, dan terakhir adalah materi lapangan dan pelantikan yang rata-rata dilaksanakan selama 1 minggu pada liburan akhir semester.
- LATDAS melibatkan anggota kehormatan (alumni)
- LATDAS dilaksanakan dalam 2 bentuk yaitu kegiatan di dalam ruang dan di lapangan (umumnya di gunung)
- Kegiatan yang MAPALA banget dah ! materi yang diberikan mencakup Navigasi Darat, PPGD, survival, manajemen perjalanan, lingkungan, SAR (search and rescue), climbing, caving, rafting, dan masih banyak lagi. Calon anggota dilatih untuk tanggap dan sigap dalam berbagai situasi dan kondisi dimanapun dan kapanpun.
- Dll
Latdas XXXI PLANTAGAMASumber : AD/ART PLANTAGAMAVenita
(450/XXX/PGM/14)
